Keunggulan Budidaya Ikan Hias di Indonesia

  1. Melimpahnya Sumber Daya Alam Ikan Hias

Kekayaan hayati Indonesia sudah banyak dikenal. Dalam bisnis ikan hias dunia, produk Indonesia dikenal memiliki banyak spesies, baik ikan hias air tawar maupun ikan hias air laut. Dari 1.100 spesies ikan hias air tawar yang ada di dunia, 400 spesies di antaranya berasal dari Indonesia. Indonesia juga memiliki 650 spesies ikan air laut. Dan kemungkinan masih banyak lagi spesies ikan hias air laut yang belum ditemukan. Potensi ini membanggakan karena dengan begitu Indonesia dikenal sebagai Produksi ikan hias terbesar di dunia.1 Sebagai bahan perbandingan potensi ikan hias di dunia, Srilanka (165 species), Ethiopia (112 species), Philipina (109 species), Kenya (96 species), Hawaii (60 species), Puerto Rico (49 species), dan Singapore (32 species). Dari data tersebut, jelas bahwa Indonesia menduduki peringkat pertama di dunia dalam produksi ikan hias tropis. Bahkan begitu banyaknya spesies, ada masyarakat yang tak tahu, jika di daerahnya terdapat ikan hias berharga puluhan juta rupiah, seperti ikan Arwana, di Kalimantan. Di kota itu, ikan Arwana yang ditangan kolektor bisa berharga puluhan bahkan hingga ratusan juta rupiah, hanya dijadikan lauk pauk untuk makan sehari-hari. Padahal, harga ikan Arwana platinum, misalnya, ada yang sampai mencapai harga Rp500 juta.2

  1. Keunikan dan Keragaman Jenis Ikan Hias

Indonesia sebagai negara yang dikelilingi lautan, punya ragam jenis ikan hias, reptil, serta rumbuh-tumbuhan yang indah dan cukup unik. Keunikan dan keragaman ikan hias Indonesia belum tertandingi oleh negara eksportir lainnya. Di dunia ikan hias, Indonesia mendapat julukan Home for Hundred of Exotic Ornamental Fish Species karena memiliki lebih dari 300 spesies ikan hias. Dari 300 spesies tersebut, 253 spesies merupakan ikan hias laut, dan selebihnya air tawar. Made L Nurjana mengatakan dari total 9.000 jenis ikan hias di dunia, Indonesia memiliki 4.000 jenis yang tersebar di laut maupun perairan tawar.3Indonesia juga telah lama sukses mengembangkan ikan hias asal negara lain yang telah didomestikasi, seperti ikan koi (Cyprinus carpio) dan mas koki (Carrasius auratus) dan beberapa jenis ikan lainnya. Jenis ikan hias air laut Indonesia yang memiliki nilai jual tinggi di pasar internasional adalah clown fish (Amphiprion sp)dan banggai cardinal fish (Pterapogon kauderni). Sedang jenis ikan hias asal Indonesia yang menjadi favorit di luar negeri adalah arwana, botia, serta cupang. Selain ikan hias hasil budidaya, ada dua ikan asli habitat Indonesia yang banyak peminatnya. Yakni arwana dan botia. Ada tiga jenis arwana: arwana jardini dari Papua, arwana super-red dan hijau dari Kalimantan, serta arwana golden red yang bisa diperoleh di Kalimantan, Sumatra, Riau, dan Jambi. Adapun sentra produksi ikan botia adalah Pontianak dan Jambi. Ikan hias jenis ini sudah bisa ditangkarkan di Balai Penelitian dan Pengembangan Ikan Hias di Depok tapi masih belum diproduksi secara massal, karena pasokannya konon bisa sampai ratusan juta ekor saat sedang musim. Dua jenis ikan inilah yang seharusnya bisa mendongkrak lagi popularitas Indonesia di pasar ikan hias internasional. Ikan hias lain yang bernilai ekonomi cukup tinggi antara lain Manfish, Niasa, Redfin, Lemon, Komet, Sumatra Barb, Black Ghost, discus, louhan, guppy, damsel, chromis, marine angel, butterfly, scooter blenny, wrasse, trigger fish, banggai cardinal fish, beaked coral fish,sea horse .4

  1. Mulai Beralihnya Aktivitas Penangkapan ke Budidaya

Kegiatan perikanan melalui penangkapan telah menimbulkan ekses-ekses negatif antara lain overfishing (penangkapan berlebih), penggunaan teknik dan peralatan penangkap ikan yang merusak lingkungan, perubahan dan degradasi fisik lingkungan, dan pencemaran. Akibatnya banyak spesies ikan hias yang masuk dalam appendix CITES (konvensi perdagangan internasional untuk spesies yang hampir punah). Maka dalam beberapa tahun terakhir tren pengembangan ikan hias di Indonesia beralih ke kegiatan budidaya, karena lebih mampu melestarikan spesies ikan hias.

  1. Besarnya Jumlah Pembudidaya Ikan Hias

Pembudidaya menjadi indikator paling penting bagi pengembangan ikan hias. Dari tahun ke tahun semakin banyak pengusaha yang mau membudidayakan ikan hias. Tercatat ada 48.000 pembudidaya ikan hias air tawar di berbagai daerah di seluruh Indonesia.5

  1. Adanya Cibinong Raiser

Sentra pengembangan ekspor ikan hias di Cibinong, atau yang dikenal dengan Cibinong Raiser merupakan terbesar di Indonesia, yang diresmikan mantan Presiden Megawati Maret 2004. Raiser berluas lima hektar, berisi ratusan bak dan akuarium serta menampung 2 juta ekor ikan hias air tawar. Diharapkan raiser ini akan mampu meningkatkan ekspor ikan hias asal Indonesia dalam beberapa tahun mendatang. Kementrian Kelautan dan PerikananKP akan segera melengkapi raiser tersebut dengan fasilitas balai karantina ikan dan kantor pelayanan bea cukai. Sistem karantina dan bea cukai diperbaiki sehingga konsepnya one stop service raiser. Raiser ikan hias di Cibinong Raiser diharapkan menampung ikan hias pembudidaya, pemasok, eksportir serta sebagai stok nasional. Raiser juga berfungsi sebagai buffer harga ikan hias Indonesia. Sehingga harga ikan, terutama di tingkat pembudidaya dapat stabil, kualitas ikan yang akan diekspor juga bisa diperbaiki sesuai dengan permintaan pasar ekspor. Raiser sangat strategis karena aspek budidaya ikan hias air tawar terkonsentrasi di Jawa Barat, serta Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi).6 Menurut Suwandi Surya, Direktur Raiser Ikan Hias di Cibinong ini, mereka membuat raiser untuk menampung ikan dari petani dan kemudian menjualnya kepada eksportir. Jadi, nantinya di sini bisa menjadi pusat perdagangan ikan hias di Indonesia. Selain itu telah dibangun Sub Raiser di Blitar, Jatim dan di Yogjakarta untuk pengembangan dan peningkatan produksi ikan hias.

  1. Rencana Pembangunan Kawasan Minapolitan Ikan Hias

Kementrian Kelautan dan Perikanan telah menyiapkan proyek besar terkait ikan hias, yaitu pembentukan kawasan minapolitan ikan hias. Kabupaten Blitar yang menghasilkan ikan koi 40 juta ekor per tahun, dengan luas lahan budidaya khusus seluas 200 hektar yang telah diusulkan menjadi kawasan Minapolitan Ikan Hias Koi berada di Desa Kemloko, Desa Penataran, dan Kelurahan Legok. Di tiga lokasi itu terdapat sekitar 20 hektare lahan yang diperuntukkan bagi kegiatan budidaya ikan koi, dimana areal tersebut diusahakan oleh masyarakat pembudidaya secara tradisional. Selain itu, tidak jauh dari kawasan tersebut telah dibangun Sub Raiser Ikan Hias.7

  1. Adanya Asosiasi-Asosiasi Ikan Hias

Beberapa asosiasi tersebut antara lain Perhimpunan Ikan Hias Indonesia (PIHI), Asosiasi Ikan Louhan Indonesia, Arwana Club Indonesia, Bettafish Club Indonesia, Indonesian Discus Club, dll. Selain itu, peranan Kamar Dagang Indonesia (KADIN) sebagai ujung tombak perdagangan Indonesia juga sangat penting. Ditambah lagi dengan bantuan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) untuk menumbuhkan jiwa wirausaha bagi pemula. Peranan Asosiasi-asosiasi tersebut sangatlah penting untuk mengembangkan ikan hias sebagai mitra pemerintah. Dengan melalui asosiasi tersebut, ada upaya peningkatan mutu, peningkatan ikan hias bernilai tinggi dan  penguatan pasar di dalam negeri dan ekspor. Asosiasi ikan hias diharapkan dapat menyumbangkan kontribusi pengalaman, kapabilitas dan profesionalitasnya dalam mengembangkan ikan hias dan terus menggairahkan pasar ikan hias.8

  1. Dukungan Penyediaan Induk Ikan Hias Unggul

            Penyediaan induk ikan Hias unggul saat ini untuk beberapa komoditas seperti Ikan koi, Ikan Arawana, Rasbora, Ikan Clown fish, Sea Horse telah dikerjakan oleh Unit Pelaksana teknis Perikanan Budidaya di BBPBAT Sukabumi, BBAT Mandiangin, Kalimantan Selatan, Balai penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias Depok dan BBPBL Lampung sehingga menghasilkan kualitas ikan hias yang bermutu baik dan menjaga produksi benih dan produksi ikan hias yang berkelanjutan.

Khasiat Yang Terkandung dalam Rumput Laut

 

Indonesia dikenal negara yang subur dan kaya akan sumber daya alam. Sebagai negara dengan luas wilayah laut lebih dari 70 %, salah satu kekayaan alam yang bisa kita manfaatkan adalah sumber hayati. Selain ikan, alternatif hasil laut yang bisa diolah adalah rumput laut (seaweed).

Manfaat rumput laut berdasarkan penelitian tercatat 22 jenis telah dimanfaatkan sebagai makanan. Diwilayah perairan Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Pulau Seram, Bali, Lombok, Kepulauan Riau dan Pulau Seribu diketahui 18 jenis dimanfaatkan sebagai makanan dan 56 jenis sebagai makanan dan obat tradisional oleh masyarakat pesisir.

TENTANG RUMPUT LAUT

Sebagai bahan pangan, rumput laut telah dimanfaatkan bangsa Jepang dan Cina semenjak ribuan tahun yang lalu. Sebenarnya apa rumput laut itu?. Rumput laut merupakan tumbuhan laut jenis alga, masyarakat Eropa mengenalnya dengan sebutan seaweed. Tanaman ini adalah gangang multiseluler golongan divisi thallophyta. Berbeda dengan tanaman sempurna pada umumnya, rumput laut tidak memiliki akar, batang dan daun. Jika kita amati jenis rumput laut sangat beragam, mulai dari yang berbentuk bulat, pipih, tabung atau seperti ranting dahan bercabang-cabang. Rumput laut biasanya hidup di dasar samudera yang dapat tertembus cahaya matahari. Seperti layaknya tanaman darat pada umumnya, rumput laut juga memiliki klorofil atau pigmen warna yang lain. Warna inilah yang menggolongkan jenis rumput laut. Secara umum, rumput laut yang dapat dimakan adalah jenis ganggang biru (cyanophyceae), ganggang hijau (chlorophyceae), ganggang merah (rodophyceae) atau ganggang coklat (phaeophyceae).

Hal tersebut tidaklah mengherankan, karena ternyata rumput laut mempunyai kandungan nutrisi cukup lengkap. Secara kimia rumput laut terdiri dari air (27,8%), protein (5,4%), karbohidrat (33,3%), lemak (8,6%) serat kasar (3%) dan abu (22,25%). Selain karbohidrat, protein, lemak dan serat, rumput laut juga mengandung enzim, asam nukleat, asal amino, vitamin (A,B,C,D, E dan K) dan makro mineral seperti nitrogen, oksigen, kalsium dan selenium serta mikro mineral seperti zat besi, magnesium dan natrium. Kandungan asam amino, vitamin dan mineral rumput laut mencapai 10 -20 kali lipat dibandingkan dengan tanaman darat.

GIZI TERKANDUNG DAN MANFAATNYA

Banyak penelitian yang membuktikan bahwa rumput laut adalah bahan pangan berkhasiat, berikut beberapa diantaranya:

  1. AntikankerPenelitian Harvard School of Public Health di Amerika mengungkap, wanita premenopause di Jepang berpeluang tiga kali lebih kecil terkena kanker payudara dibandingkan wanita Amerika. Hal ini disebabkan pola makan wanita Jepang yang selalu menambahkan rumput laut di dalam menu mereka.
    2. Antioksidan Klorofil pada gangang laut hijau dapat berfungsi sebagai antioksidan. Zat ini membantu membersihkan tubuh dari reaksi radikal bebas yang sangat berbahaya bagi tubuh.
    3. Mencegah Kardiovaskular Para Ilmuwan Jepang mengungkap, ekstrak rumput laut dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Bagi pengidap stroke, mengkonsumsi rumput laut juga sangat dianjurkan karena dapat menyerap kelebih`n garam pada tubuh.
    4. Makanan Diet Kandungan serat (dietary fiber) pada rumput laut sangat tinggi. Serat ini bersifat mengenyangkan dan memperlancar proses metabolisme tubuh sehingga sangat baik dikonsumsi penderita obesitas. Karbohidratnya juga sukar dicerna sehingga Anda akan merasa kenyang lebih lama tanpa takut kegemukan.
    5. Secara tradisional, rumput laut dipercaya dapat mengobati batuk, asma, bronkhitis, TBC, cacingan, sakit perut, demam, influenza, dan artritis.

Terumbu Karang Indonesia (surga dunia)

A. Coral Reef Paradise
Papua, bagi sebagian orang lebih banyak dikenal dengan kebudayaannya yang masih sangat sederhana, pakaiannya yang unik (koteka misalnya), serta sumber daya alamnya yang melimpah. Namun bagi para penyelam dan pecinta dunia bawah laut, Papua adalah surga penyelaman yang menyajikan kekayaan biota laut yang mengagumkan. Salah satu yang terkenal adalah perairan Raja Ampat. Kawasan ini dijuluki sebagai Coral Reef Paradise (surga terumbu karang) oleh para penyelam dunia. Lokasinya berada di atas “kepala burung” Pulau Papua, tepatnya di Provinsi Papua Barat.
Raja Ampat adalah kabupaten baru hasil pemekaran Kabupaten Sorong dengan luas wilayah + 4,6 juta hektar. Sekitar 85% dari luas wilayah tersebut merupakan lautan, sementara sisanya adalah gugusan pulau dan karang atol sejumlah + 610 pulau. Dari ratusan pulau-pulau tersebut, hanya 35 pulau saja yang dihuni oleh penduduk asli. Nama Raja Ampat sendiri berasal dari cerita rakyat setempat tentang asal muasal penguasa di empat pulau terbesar di kawasan ini, yaitu Pulau Misool, Salawati, Batanta, dan Waigeo. Dalam cerita ada seorang perempuan yang menemukan 7 buah telur, di mana empat di antaranya menetas dan menjelma menjadi pangeran-pangeran. Para pangeran ini lalu berpisah dan menjadi raja di keempat pulau, sehingga kelak kawasan ini kemudian dijuluki Raja Ampat.
Kepulauan Raja Ampat tak hanya dianggap sebagai taman laut terbesar di Indonesia, namun juga diyakini memiliki kekayaan biota laut terbesar di dunia. Terkuaknya panorama alam bawah laut Raja Ampat bermula ketika seorang penyelam ulung berkebangsan Belanda bernama Max Ammer mengunjungi kawasan ini. Kunjungan pertama Max Ammer pada tahun 1990 ke Raja Ampat bermula dari keinginannya untuk menelusuri kapal dan pesawat yang karam pada masa Perang Dunia II. Penelusurannya ini sangat berkesan, sehingga pada tahun 1998 ia mengajak Gerry Allen, seorang ahli perikanan (Ichthyologist) dari Australia, untuk mengadakan survei di tempat ini. Betapa terkejutnya Gerry Allen melihat sumber daya bawah laut yang begitu beragam dalam jumlah yang sangat besar.
Gerry Allen kemudian mengontak Conservation International (CI) untuk mengadakan survei kekayaan bawah laut di perairan Raja Ampat pada tahun 2001 dan 2002. Hasil survei ini membuktikan bahwa perairan Raja Ampat merupakan kawasan terumbu karang dengan kekayaan biota laut terbesar di dunia. Kawasan ini  memiliki setidaknya 1.300 spesies ikan, 600 jenis terumbu karang, serta 700 jenis kerang, belum lagi berbagai jenis kura-kura, ganggang, dan ubur-ubur.
B. Keistimewaan
Dalam catatan fotografi bawah laut di kawasan Raja Ampat, Imam Brotoseno menyebutkan bahwa kandungan kekayaan biota laut Raja Ampat paling besar di seluruh area segitiga koral dunia, yaitu Philipina-Indonesia-Papua Nugini. Segitiga koral ini merupakan jantung kekayaan terumbu karang dunia yang dilindungi dan ditetapkan berdasarkan konservasi perlindungan alam internasional. Dari sekitar 600-an jenis terumbu karang di dunia, 75% di antaranya berada di perairan Raja Ampat.
Dengan begitu luasnya perairan Raja Ampat serta kekayaan biota lautnya yang beragam, maka wisatawan yang ingin menikmati panorama bawah laut dapat memilih beberapa titik penyelaman. Di sekitar Pulau Kri, misalnya, wisatawan dapat menyaksikan keindahan terumbu karang serta berbagai jenis ikan yang sangat menakjubkan, termasuk jenis ikan queensland grouper yang terkenal, ikan kuwe, kakap, kerapu, hiu karang, tuna, napoeleon wrasse, barracuda, serta giant trevally. Kekayaan berbagai jenis ikan di kawasan Pulau Kri ini pernah dibuktikan oleh Gerry Allen, di mana dalam sekali menyelam ia mencatat setidaknya terdapat 283 jenis ikan. Jumlah yang sangat mencengangkan untuk satu kali penyelaman.
 
Titik penyelaman lainnya adalah di Sardine Reef dengan kedalaman sekitar 10 meter. Tempat ini menyajikan berbagai jenis ikan termasuk ikan parrotfish yang memiliki warna yang cemerlang. Apabila ingin mencoba sensasi berada dalam terowongan batu karang, wisatawan dapat menyelam di sekitar Kepulauan Kaboei Bay Rock. Di kepulauan ini terdapat sebuah teluk yang di bawahnya merupakan sebuah terowongan batu karang. Di Kaboei Bay Rock juga terdapat gua-gua karang yang dihuni oleh kelelawar, serta di beberapa tempat ditemukan sisa-sisa tulang manusia.
Masih banyak lagi titik-titik penyelaman yang dapat ditelusuri oleh para penyelam, seperti di The Passage, Pulau Fam, serta Pulau Misool. Selain menikmati kekayaan biota laut, wisatawan dapat pula menikmati situs-situs sejarah bawah laut, di antaranya kapal perang serta pesawat tempur yang karam di perairan Raja Ampat. Tak hanya itu, wisatawan juga bisa menikmati keindahan pulau-pulau di wilayah Raja Ampat. Daratan pulau-pulau di kawasan ini relatif masih perawan, laguna dan teluknya cukup terlindungi, memiliki hamparan pantai yang mempesona, serta laut yang jernih.
 
C. Lokasi
Wisata bahari Raja Ampat terletak di Kabupaten Raja Ampat, Propinsi Papua Barat, Indonesia.
D. Akses
Wisatawan yang berminat mengunjungi Raja Ampat dapat bertolak dari Jakarta atau kota-kota besar lainnya menuju Bandara Domine Eduard Osok, Sorong, Papua Barat. Penerbangan dari Jakarta menuju Sorong biasanya transit terlebih dahulu di Makassar atau Manado. Dari Bandara Domine Eduard Osok, wisatawan bisa segera melanjutkan perjalanan menuju Raja Ampat menggunakan kapal cepat berkapasitas 10 orang dengan biaya sekitar 3,2 juta rupiah sekali jalan. Perjalanan dengan kapal cepat memerlukan waktu sekitar 3—4 jam.
E. Harga Tiket
Tidak ada tiket khusus untuk memasuki kawasan perairan Raja Ampat. Hanya saja, ongkos untuk menyewa kapal motor, peralatan menyelam, serta instruktur berkisar antara ratusan ribu rupiah hingga jutaan rupiah dalam sekali penyelaman. Proses menyelam biasanya dilakukan berkali-kali untuk menikmati titik-titik penyelaman yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, para penyelam disarankan berkelompok untuk menekan jumlah pengeluaran yang relatif mahal.
F. Akomodasi dan Fasilitas Lainnya
Di kawasan wisata bawah laut Raja Ampat wisatawan dapat memperoleh fasilitas yang memadai di beberapa resort yang ada, seperti di Pulau Kri, Waigeo, Mansuar, serta Misool. Beberapa resort menetapkan harga yang relatif mahal karena menyuguhkan fasilitas yang lengkap. Namun wisatawan dengan budget lebih rendah dapat memanfaatkan resort milik pemerintah yang jauh lebih murah.
 
Alternatif lain adalah dengan cara memilih menginap berhari-hari di atas kapal (Liveaboard) dengan menyewa kapal Pinisi yang telah dimodifikasi khusus untuk kegiatan penyelaman beberapa hari. Kapal ini memiliki kapasitas maksimal 14 orang, dengan biaya sekitar Rp 90 juta sampai Rp 110 juta untuk pelayaran selama seminggu.

Potensi Sumber Daya Laut Indonesia

Potensi dan peluang pengembangan kelautan meliputi (1) perikanan tangkap, (2) perikanan budidaya, (3) industri pengolahan hasil perikanan, (4) industri bioteknologi kelautan dan perikanan, (5) pengembangan pulau-pulau kecil, (6) pemanfaatan Benda Berharga Asal Muatan Kapal Tenggelam, (7) deep sea water, (8) industri garam rakyat, (9) pengelolaan pasir laut, (10) industri penunjang, (11) pengembangan kawasan industri perikanan terpadu, dan (12) keanekaragaman hayati laut.

1. Perikanan
Laut Indonesia memiliki luas lebih kurang 5,8 juta km2 dengan garis pantai sepanjang 81.000 km, dengan potensi sumberdaya ikan diperkirakan sebesar 6,4 juta ton per tahun yang tersebar di perairan wilayah Indonesia dan perairan ZEEI (Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia), yang terbagi dalam sembilan wilayah perairan utama Indonesia.
Di samping itu terdapat potensi pengembangan untuk (a) budidaya laut terdiri dari budidaya ikan (antara lain kakap, kerapu, dan gobia), budidaya moluska (kerang-kerangan, mutiara, dan teripang), dan budidaya rumput laut, dan (e) bioteknologi kelautan untuk pengembangan industri bioteknologi kelautan seperti industri bahan baku untuk makanan, industri bahan pakan alami, benih ikan dan udang, industri bahan pangan.

2. Pertambangan dan energi
Potensi sumberdaya mineral kelautan tersebar di seluruh perairan Indonesia. Sumberdaya mineral tersebut diantaranya adalah minyak dan gas bumi, timah, emas dan perak, pasir kuarsa, monazite dan zircon, pasir besi, agregat bahan konstruksi, posporit, nodul dan kerak mangan, kromit, gas biogenic kelautan, dan mineral hydrothermal.

3. Perhubungan Laut
Transportasi laut berperan penting dalam dunia perdagangan internasional maupun domestik. Transportasi laut juga membuka akses dan menghubungkan wilayah pulau, baik daerah sudah yang maju maupun yang masih terisolasi. Sebagai negara kepulauan (archipelagic state), Indonesia memang amat membutuhkan transportasi laut, namun, Indonesia ternyata belum memiliki armada kapal yang memadai dari segi jumlah maupun kapasitasnya. Data tahun 2001 menunjukkan, kapasitas share armada nasional terhadap angkutan luar negeri yang mencapai 345 juta ton hanya mencapai 5,6 persen. Adapun share armada nasional terhadap angkutan dalam negeri yang mencapai 170 juta ton hanya mencapai 56,4 persen. Kondisi semacam ini tentu sangat mengkhawatirkan terutama dalam menghadapi era perdagangan bebas. Selain diperlukan suatu kebijakan yang kondusif untuk industri pelayaran, maka Peningkatan kualitas SDM yang menangani transportasi sangatlah diperlukan.
Karena negara Indonesia adalah negara kepulauan maka keperluan sarana transportasi laut dan transportasi udara diperlukan. Mengingat jumlah pulau kita yang 17 ribu buah lebih maka sangatlah diperlukan industri maritim dan dirgantara yang bisa membantu memproduksi sarana yang membantu kelancaran transportassi antar pulau tersebut. Potensi pengembangan industri maritim Indonesia sangat besar, mengingat secara geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau. Untuk menjangkau dan meningkatkan assesbilitas pulau dapat dihubungkan melalui peran dari sarana transportasi udara (pesawat kecil) dan sarana transportasi laut (kapal, perahu, dan sebagainya).

4. Pariwisata Bahari
Indonesia memiliki potensi pariwisata bahari yang memiliki daya tarik bagi wisatawan. Selain itu juga potensi tersebut didukung oleh kekayaan alam yang indah dan keanekaragaman flora dan fauna. Misalnya, kawasan terumbu karang di seluruh Indonesia yang luasnya mencapai 7.500 km2 dan umumnya terdapat di wilayah taman laut. Selain itu juga didukung oleh 263 jenis ikan hias di sekitar terumbu karang, biota langka dan dilindungi (ikan banggai cardinal fish, penyu, dugong, dll), serta migratory species.
Potensi kekayaan maritim yang dapat dikembangkan menjadi komoditi pariwisata di laut Indonesia antara lain: wisata bisnis (business tourism), wisata pantai (seaside tourism), wisata budaya (culture tourism), wisata pesiar (cruise tourism), wisata alam (eco tourism) dan wisata olah raga (sport tourism).

Materi Pramuka Penggalang


Kepramukaan merupakan ilmu-ilmu yang dipelajari oleh aggota Gerakan Pramuka yang berisi hal-hal menyenangkan serta melatih kecerdasan, kedisiplinan dan kemandirian para anggota Gerakan Pramuka.
Gerakan Pramuka merupakan organisasi pendidikan yang keanggotaannya bersifat sukarela, mandiri, tidak membedakan suku, ras, golongan, dan agama. Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap Pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, mengamalkan Pancasila, dan melestarikan lingkungan hidup. 
 
Kode Kehormatan 

Dalam Gerakan Pramuka memiliki kode kehormatan yang dijunjung tinggi oleh para anggotanya. Kode kehormatan tersebut adalah “Tri Satya dan Dasa Dharma” yang menjadi acuan dalam bertingkah laku dalam kehidupan sehari.
Berikut paparan isi dari Tri Satya dan Dasa Dharma:

  • Tri Satya:

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh,

  • Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan YME, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Mengamalkan Pancasila.
  • Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat.
  • Menepati Dasa Dharma.
  • Dasa Dharma:
  • Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  • Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
  • Patriot yang sopan dan ksatria
  • Patuh dan suka bermusyawarah
  • Rela menolong dan tabah
  • Rajin, trampil dan gembira
  • Hemat, cermat dan bersahaja
  • Disiplin, berani dan setia
  • Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
  • Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan

Biografi Baden Powell/BP(bapak pandu sedunia)

  • BP dilahirkan di kota London, Inggris pada tanggal 22 Februari 1857.
  • Nama lengkap BP adalah Sir Robert Stephenson Smyth Baden Powell of Gilwell.
  • Nama kecil BP adalah Ste, Stephe, Stephenson atau Steevie. Dipanggil Sir Robert setelah mendapat gelar ksatria dari Raja Inggris.
  • Ayah BP bernama Prof. Domine Baden Powell, seorang guru besar geometri di Universitas Oxford, Inggris.
  • Ibunda BP bernama Miss Henrietta Grace Smyth, putri dari Admiral Kerajaan Inggris yaitu William T. Smyth
  • BP memiliki 9 orang saudara, yaitu: Warrington, George, Augustus, Frank, Penrose, Agnes, Henrietta, Jessie, dan Baden Fletcher.
  • Ayah BP meninggal dunia pada tanggal 11 Juni 1860 ketika BP masih berusia 3 tahun dan dituntut untuk hidup mandiri.
  • Ny. Henrietta Grace menyekolahkan BP di Charterhouse School di tahun 1870 dan mendapat julukan “Bathing-Towel”.
  • BP menikah dengan Olave St. Clair Soames (Lady Baden Powell) dan dikaruniai 3 orang anak, yaitu Peter, Heather dan Betty.
  • BP menghabiskan masa tuanya di Nyeri, Kenya. Beliau akhirnya wafat pada tanggal 8 Januari 1941.

Pengetahuan Pramuka

  • Gerakan Pramuka adalah satu-satunya organisasi kepanduan di Indonesia, yang mulai berlaku sejak dikeluarkan Keppres No. 238/1961. 
  • Istilah PENGGALANG adalah masa menggalang persatuan dan kesatuan pemuda, Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
  • Arti kiasan penggalang (G) : bangsa kita mencari ramuan atau bahan-bahan kemudian dirakit, atau disusun dan akhirnya diterapkan dalam pembangunan bangsa dan negara.
  • Penggalang mempunyai 3 tingkatan, yaitu:
  • Penggalang ramu
  • Penggalang rakit
  • Penggalang terap
  • Lambang Gerakan Pramuka yaitu silouet tunas kelapa yang diciptakan oleh R. Soenardjo Atmodipoerwo. Lambang ini pertama kali digunakan pada tanggal 14 Agustus 1961 bersamaan dengan keluarnya Keppres RI No. 448 tahun 1961.
  •  Lambang Gerakan Pramuka adalah tanda pengenal tetap yang mengkiaskan cita-cita setiap anggota Gerakan Pramuka. Lambang ini ditetapkan dengan SK Kwarnas Gerakan Pramuka No. 06/KN/72 tahun 1972.
  • Arti kiasan dari lambang tunas kelapa, antara lain:

  1. Buah nyiur dalam keadaan tumbuh(cikal) = Pamuka adalah inti bagi kelangsungan hidup bangsa (tunas penerus bangsa).
  2. Buah nyiur tahan lama = Pramuka yang jasmani dan rohaninya kuat dan ulet.
  3. Nyiur dapat tumbuh dimanapun = Pramuka mampu beradaptasi dalam kondisis apapun.
  4. Nyiur tumbuh menjulang tinggi = Pramuka memiliki cita-cita yang tinggi.
  5. Akar nyiur kuat = Pramuka berpegang pada dasar-dasar yang kuat.
  6. Nyiur pohon serbaguna = Pramuka berguna bagi nusa, bangsa dan agama.

 Tanda Pengenal

Tanda Pengenal Gerakan Pramuka adalah tanda-tanda yang dikenakan pada pakaian seragam Pramuka, yang dapat menunjukkan diri seorang Pramuka, dan/atau satuan, kemampuan, tanggungjawab, daerah asal, wilayah tugas dan lain-lainnya.

Tanda Pengenal dalam Gerakan Pramuka dibagi dalam 5 kelompok, yaitu:

1. Tanda Umum (SK Kwarnas No. 059 tahun 1982)

    Contoh: tutup kepala, tanda pelantikan, tanda harian, tanda kepramukaan sedunia.

2. Tanda Satuan

    Contoh: tanda barung, tanda regu, tanda sangga, tanda gudep, tanda kwartir, tanda krida/Saka, lencana daerah atau wilayah.

3. Tanda Jabatan

    Contoh: tanda pemimpin dan tanda wakil pemimpin barung, tanda pemimpin dan wakil pemimpin regu, tanda pemimpin dan wakil pemimpin sangga, tanda pembina, tanda andalan, tanda pembantu pembina, tanda pelatih, tanda pamong saka, dan tanda dewan kerja.

4. Tanda Kecakapan (SK Kwarnas No. 088/KN/74 tahun 1974 dan No. 058 tahun 1982)

    Contoh:  

  • Tanda Kecakapan Umum (TKU) Penggalang: ramu-rakit-terap
  • Tanda Kecakapan Khusus (TKK) Penggalang: 3 tingkat (purwa-madya-utama), warna bingkai merah.

5. Tanda Kehormatan

    Tanda Penghargaan, Bintang Tahunan, Bintang Wiratama, Bintang Teladan, Bintang Pancawarsa, Bintang Dharma Bakti, Bintang Melati, Bintang Tunas Kelapa, Lencana Karya Bakti.

     

 

Kekayaan Alam Laut Bunaken

Kekayaan Laut Indonesia di Taman Laut Bunaken

Taman Laut Bunaken yg terletak di Sulawesi Utara ialah salah tunggal destinasi liburan laut yg telah demikian populer bakal keindahannya. seluruh penggemar diving pastinya sudah tentang destinasi tamasya di Indonesia yg wahid ini. terlebih kira kira kembali seluruhnya jalma Indonesia telah tahu dgn ketajiran alam kolong laut yg dimiliki oleh halaman ladang Laut Bunaken ini. daya tarik keindahan kolong laut dapat bisa kamu nikmati disini dan tidak tidak cuma pun keindahan terumbu karang yg akan bisa memanjakan salah lihat. Keindahan laut di halaman ladang Nasional Bunaken ini tidak terkejut kalau cacah pengunjungnya senantiasa tidak sedikit.

sampai-sampai bila disaat rekreasi telah melungsur. kebun Laut Bunaken jadi salah wahid kenyataan bahwa ketajiran laut Indonesia demikian melimpah dan keindahannya tidak diragukan pun. Ada setidaknya 390 jenis terumbu karang disini dgn beraneka type ikan laut dan serta tipe biota laut yg mampu memusakakan kebenaran ketajiran laut Nusantara yg memang begitu. Keanekaragaman biota yg ada di lembah laut Bunaken ini hingga terjadi menciptakan UNESCO menetapkannya sbg website peninggalan bagian untuk thn 2005 silam.

Kiranya nyaris seluruhnya biota laut sanggup kamu dapatkan di perairan Bunaken ini. mulai sejak bersumber terumbu karang, dulu ikan laut, penyu dan tengah tidak sedikit yang lain. Keindahan kolong lautnya yg demikian luar lumrah tertulis tidak kaget bila benar-benar destinasi tur di Indonesia yg wahid ini layak dinamakan juga sebagai surganya beberapa penyelam lapisan bagian.

pasti teramat merampas sajian bentang alam lembah laut yg tersuguhkan di halaman ladang Laut Bunaken ini pada separo penyelam. kebun Laut Bunaken ini mengatur spot paling baik buat menyelam guna perairan yg kedalamannya lebih semenjak 18 meter. apabila ada seputar lebih bersumber 30 noktah buat menyelam yg menjadi favorite tidak sedikit penyelam apik domestik ataupun mancanegara.

Bukan cuma keindahan laut yg demikian luar reguler saja yg sanggup dinikmati oleh seluruh penyelam. Berinteraksi bersama bermacam biota laut yg demikian tidak sedikit di sini ialah perihal menyentak yang lain yg mampu dilakukan sebagian penyelam. semua penyelam dapat berjumpa dgn kurang lebih 390 macam terumbu karang dan pula beberapa ratus tipe ikan di lembah laut kebun Nasional Bunaken ini.

seandainya benar-benar kamu tak mengambil apel guna menyelam, destinasi tamasya di Indonesia yg tunggal ini telah menyediakannya buat kamu kontrak. kamu pula dapat pula ditemani bersama pemimpin juara. tidak hanya menyelam, gerakan yang lain yg bisa kamu melaksanakan di kebun Laut Bunaken ini merupakan menunggang kapal maupun berjalan-jalan di lebih kurang kebun Laut Bunaken bagi menikmati daya tarik hamparan laut yg demikian indah.

Tari Piring asli Minangkabau

Tarian Piring (Minangkabau: Tari Piriang) merupakan sebuah seni tarian milik orang Minangkabau yang berasal dari Sumatra Barat. Ia merupakan salah satu seni tarian Minangkabau yang masih diamalkan penduduk Negeri Sembilan keturunan Minangkabau.

Tarian ini memiliki gerakan yang menyerupai gerakan para petani semasa bercucuk tanam, lembuat kerja menuai dan sebagainya. Tarian ini juga melambangkan rasa gembira dan syukur dengan hasil tanaman mereka. Tarian ini merupakan tarian gerak cepat dengan para penari memegang piring di tapak tangan mereka, diiringi dengan lagu yang dimainkan oleh talempong dan saluang. Kadangkala, piring-piring itu akan dilontar ke udara atau pun dihempas ke tanah dan dipijak oleh penari-penari tersebut. Bagi menambah unsur-unsur estetika , magis dan kejutan dalam tarian ini, penari lelaki dan perempuan akan memijak piring-piring pecah tanpa rasa takut dan tidak pula luka. Penonton tentu akan berasa ngeri apabila kaca-kaca pecah dan tajam itu dipijak sambil menari.

Tari Piring termasuk tari tradisional yang berumur ratusan tahun berasal dari Solok Minangkabau, Sumatera Barat . Tarian ini meng-gambarkan rasa kegembiraan tatkala musim panen tiba. Para muda-mudi mengayunkan gerak langkah dengan menunjukkan keboleh-annya dalam mempermainkan piring di tangannya. Ritual rasa syukur ini dilakukan oleh beberapa gadis cantik dengan membawa sesaji dalam bentuk makanan yang diletakkan di dalam piring. Para gadis didandani dengan pakaian yang bagus lalu membawa makanan dalam piring tersebut dengan gerakan yang dinamis. Setelah Islam masuk Minangkabau, tradisi tarian ini tetap diteruskan, tapi hanya sebagai hiburan bagi masyarakat. Tarian ini diiringi musik talempong, rebab atau rabab dan saluang.

 

Tarian Piring atau dalam bahasa Minangkabau Tari Piriang merupakan sebuah seni tarian milik orang Minangkabau yang berasal dari Sumatra Barat. Tari Piring merupakan salah satu seni tarian Minangkabau yang masih diamalkan penduduk Negeri Sembilan keturunan Minangkabau.

Tarian ini memiliki gerakan yang menyerupai gerakan para petani semasa bercucuk tanam, membuat kerja menuai dan sebagainya. Tarian ini juga melambangkan rasa gembira dan syukur dengan hasil tanaman mereka. Tarian ini merupakan tarian gerak cepat dengan para penari memegang piring di tapak tangan mereka, diiringi dengan lagu yang dimainkan oleh talempong dan saluang. Kadang piring-piring itu akan dilontar ke udara atau pun dihempas ke tanah dan dipijak oleh penari-penari tersebut. Bagi menambah unsur-unsur estetika , magis dan kejutan dalam tarian ini, penari lelaki dan perempuan akan memijak piring-piring pecah tanpa rasa takut dan tidak pula luka. Penonton tentu akan berasa ngeri apabila kaca-kaca pecah dan tajam itu dipijak sambil menari.

Tari Piring atau dalam bahasa Minangkabau disebut dengan Tari Piriang adalah salah satu seni tari tradisonal di Minangkabau yang berasal dari kota Solok, provinsi Sumatera Barat. Tarian ini dimainkan dengan menggunakan piring sebagai media utama. Piring-piring tersebut kemudian diayun dengan gerakan-gerakan cepat yang teratur, tanpa terlepas dari genggaman tangan.

Indonesia memang memiliki ragam kebudayaan yang menarik dan indah. Letak geografis serta keragaman suku di nusantara juga turut menghasilkan seni budaya yang majemuk penuh dengan pesonanya masing-masing. Berbagai jenis tari-tarian yang menarik dan unik juga menjadi bukti  kemajemukan budaya Indonesia. Salah satunya adalah Tari Piring asal Minang.

Tari Piring merupakan jenis seni tari yang berasal dari Sumatera Barat. Dalam bahasa setempat tarian ini dikenal dengan nama Tari Piriang. Seperti namanya, para penari memang membawa piring saat menari. Meski dahulu tarian ini ditujukan untuk memberi persembahan para dewa ketika memasuki masa panen, namun saat ini telah berubah menjadi tarian budaya yang sering dipertunjukan di acara-acara besar.

Tari piring berkembang pertama kali sejak 800 tahun yang lalu hingga zaman Sri Wijaya. Tarian ini juga berkembang ke neger-negeri melayu lainnya seiring dengan jalur perdagangan pada masa tersebut. Meskipun terdapat beragam perbedaan di tiap-tiap daerah di Sumatera Barat, namun tarian ini memiliki kesamaan secara keseluruhan yakni konsep tentang sebuah ‘persembahan’

Sebelum tarian dimulai, penari biasanya melakukan latihan serta berbagai persiapan lain seperti pemeriksaan piring-piring yang akan digunakan untuk menari. Piring yang kurang baik akan diganti dengan piring dengan kondisi bagus agar tidak membahayakan si penari maupun penonton.

Tari piring diawali dengan rebana dan gong yang dimainkan pemusik, rangkaian tarian dimainkan secara besamaan oleh beberapa orang penari.Ragam gerakan yang menantang gravitasi kerap ditunjukan membuat para penonton merasa ‘ngeri’ akan jatuhnya piring-piring dari tangan penari. Sesekali terdengar bunyi gemerincing akibat ketukan cincin yang dipakai oleh penari ke pring-piring yang digunakan sebagai properti tarian.

Tari piring memang memiliki peranan besar pada masyarakat Minangkabau terutama saat perkawinan dilaksanakan. Meskipun hanya sebagai hiburan sejak budaya Hindu hilang dari tanah Minang, tarian ini juga memiliki nilai budaya yang besar dalam masyarakat terutama bagi keluarga yang melangsungkan pesta perkawinan agar kedua mempelai memiliki kehidupan yang harmonis dan tentram.

Tari piring memang menjadi kebanggan masyarakat Minang, tidak heran salah satu ragam seni budaya Indonesia ini seringkali dipertontonkan dalam setiap pesta pernikahan suku Minang meskipun tidak berdomisili di Sumatera Barat. Tarian ini juga sudah sangat lekat dan menjadi salah satu warisan kebudayaan Indonesia.

Kesenian Ludruk Jawa Timur

Ludruk adalah salah satu jenis kebudayaan asli dari daerah yang ada di Jawa Timur. Ludruk merupakan pementasan seni drama yang bersifat tradisional yang dimainkan oleh kelompok kesenian diatas panggung. yang umumnya seluruh pemainnya adalah laki-laki Cerita dari sebuah pementasan ludruk berasal dari kehidupan masyarakat sehari-hari, cerita perjuangan, dan lain sebagainya yang disertai dengan lawakan para pemainnya. Pementasan drama ludruk juga diiringi dengan iringan musik gamelan. Ludruk pada awalnya muncul dari kesenian rakyat ‘besutan’, yang biasa dipentaskan di lapangan dan ditonton banyak orang.

Dialog yang digunakan dalam pementasan ludruk sangat menghibur sehingga membuat para penontonnya tertawa. Dialog yang digunakan dalam pementasan ludruk menggunakan bahasa khas dari Surabaya. Bahasa yang sederhana para pemain ludruk membuat mudah dimengerti para penontonnya.
Ludruk berbeda dengan ludruk dari Jawa Tengah. Cerita ludruk sering diambil dari kisah zaman dulu (sejarah maupun dongeng), dan bersifat menyampaikan pesan tertentu. Sementara ludruk menceritakan cerita kehidupan sehari-hari (biasanya) masyarakat bawah.

Berbeda dengan ketoprak yang menceritakan kehidupan istana, ludruk menceritakan kehidupan sehari-hari rakyat jelata, yang seringkali dibumbui dengan humor dan kritik sosial, dan umumnya dibuka dengan Tari Remo dan parikan. Saat ini kelompok ludruk tradisional dapat dijumpai di daerah Surabaya, Mojokerto, dan Jombang; meski keberadaannya semakin dikalahkan dengan modernisasi.
Sejarah kesenian Ludruk

Kesenian drama tradisional ludruk Surabaya mulai terbentuk dari sebuah kesenian ngamen di jalanan. Kesenian ngamen ini berisi syair-syair dan pikulan music sederhana. Seseorang yang memulai terbentuknya kesenian ludruk ini bernama pak Santik. Pak Santik berteman dengan pak Pono dan pak Amir. Mereka mengamen berkeliling dari desa satu ke desa yang lainnya.
Pak Pono menggunakan pakaian wanita dan wajahnya dihiasi dengan coret coretan sehingga terlihat lucu. Pada saat itulah penunton mengucapkan kata “Wong Lorek”, karena variasi dalam menggunakan bahasa jawa akhirnya kata “Lorek” lambat laun berubah menjadi kata “Lerok”.

Kesenian Rakyat

Karena keberadaannya yang lahir dari rahim kebudayaan rakyat jelata, Ludruk jelas lebih merakyat daripada seni tradisional (Jawa) lain, terutama yang berasal dari kalangan Keraton. Dengan bahasa daerah sederhana dan egaliter, sindiran dan kritik-kritik tajam, serta pemilihan cerita yang tidak terbatas, Ludruk memiliki kekuatan komunikasi yang sangat besar terhadap masyarakat. Kekuatan ini sejak lama disadari berbagai pihak, yang tentu saja bisa berarti positif maupun negatif bagi seni Ludruk itu sendiri.

 

Ludruk bisa digolongkan sebagai media seni daerah yang realis. Sebagaimana dikemukakan George Lukacs—penganut dan pemikir seni-seni realis—persoalan utama dalam seni adalah relasi antara seni dan realitas sehari-hari. Seni adalah karya yang memiliki daya transformasi, yakni untuk mengubah kesadaran manusia. Seni akan menggerakkan orang kalau ia benar-benar indah. Keindahan baru akan tampak kalau seni secara jujur menampilkan kebenaran. Sementara kebenaran, dalam realitas sosial, adalah kenyataan adanya penderitaan, keterasingan, dan kecacatan manusia (dalam Ibe Karyanto, 1997:97).

Apa yang dikemukakan George Lukacs barangkali tidak secara langsung bisa digunakan untuk mengamati seni Ludruk Jawa Timur. Akan tetapi, dengan menilik perjalanan sejarah atau perkembangan Ludruk pada tiap-tiap periode, minimal bisa ditarik satu benang merah bahwa teater rakyat ini memang berpihak pada realitas sosial yang ada di tengah-tengah masyarakat, terutama kaum marjinal atau rakyat jelata. Di sini kita bisa melihat kontribusi atau peran yang pernah dimainkan Seni Ludruk.

TOPENG PANJI

Kedoknya berwarna putih. Matanya liyep, pandangannya merunduk dan senyumnya dikulum. Raut wajahnya (wanda) menunjukan seorang yang alim, tuturkatanya lemah-lembut dan gerakannya halus. Dalam topeng Cirebon kedok ini ditarikan dalam karakter alusan (halus) seperti halnya tokoh Arjuna dalam cerita wayang. Tariannya menggambarkan seseorang yang berbudi luhur, penuh kesabaran dan tahan atas segala godaan. Ini tercermin dari iringannya (musik) yang bertolak belakang (kontras) dengan tariannya. Tari topeng Panji adalah tarian paradoks.

Menurut Endo Suanda, inilah tarian paling halus dengan langkah-langkah minimalis lebih banyak yang menampilkan gerak “diam yang dinamis”. Teknik gerakan jauh dari spektakuler, nyaris monoton dan “kurang menarik” bagi penonton awam. Meskipun demikian, tarian ini justru yang paling sukar ditarikan, karena diperlukan disiplin keras, penahanan diri, memakan tenaga, sangat serius, dan amat tertib sejak awal. Meskipun tarian ini merupakan tarian pertama, justru tarian ini dipelajari oleh para penarinya dalam tahap-tahap akhir, karena persyaratan tariannya yang demikian ketat. Bagian-bagian gerak tari Panji ini akan diulang dalam keempat tarian yang kemudian menyusul. Lagu yang mengiringinya disebut Kembang Sungsang, merupakan lagu terpanjang dan tersulit dimainkan. Iringan lagu ini sering tampil kontras dengan gerak tariannya. Irama cepat dan bunyi keras, disambut gerak tari yang amat minim, bahkan hampir tanpa gerak.***

Cerita Panji

Kapan cerita panji mulai muncul?
Cerita panji amat beragam, dan tersebar bukan hanya di wilayah Jawa dan Melayu, tetapi juga di Asia Tenggara (Panji Semboja). Bahan-bahan untuk menceritakan tentang tokoh Panji ini diambil dari buku R. M. Ng. Poerbatjaraka yang termashur, cerita Panji dalam perbandingan.

Kapan cerita panji mulai muncul di Jawa? Menurut Poerbatjaraka, cerita Panji telah ditulis dalam bahasa Jawa Pertengahan sebelum atau sekitar 1400, yakni pada zaman keemasan Majapahit atau sesudah kejayaannya. Naskah aslinya tidak ditemukan, tetapi “terjemahan” atasnya ditemukan dalam naskah Melayu, Panji Semirang. Bahwa cerita Panji telah ada pada masa itu, terbukti dari adanya relief zaman Majapahit tahun 1414 yang berisi bagian cerita Panji. Pendapat ini sesuai dengan berita Paparaton dan Negarakertagama yang mengisukan Raja Hayam Wuruk menari topeng (1350 1389). Jadi cerita Panji telah ada sebelum tahun 1400, bahkan sebelum tahun 1350.

Cerita Panji berlatar zaman Kediri (1104 1222). Padahal, dalam cerita itu telah terjadi anakronisme sejarah, yakni mencampurkan kerajaan Singhasari (1222 1292) dengan zaman Kediri. Anakronisme itu dapat terjadi, karena pada zaman Singhasari, kerajaan Kediri juga masih berdiri, meskipun di bawah Singhasari. Sedangkan jarak antara bahan cerita dengan kejayaan Majapahit (munculnya karya sastra dalam bahasa Jawa Pertengahan, berupa kitab-kitab kidung serta Paparaton, Tantu Panggelaran, dan lain-lain) sekitar 200 tahun.***

Bagaimanakah ceritanya?
Sulit untuk memaparkan cerita Panji, berhubungan dengan banyaknya versi yang terus ditulis dari zaman ke zaman dan dari satu wilayah ke wilayah lain. Poerbatjaraka setidak-tidaknya membandingkan delapan versi, yakni Hikayat Panji Kuda Semirang, Panji Kamboja, Panji Serat Kanda, Angron Akung, Jayakusuma, Panji Anggraeni Palembang, Panji Kuda-Narawangsa, Malat. Belum dihitung versi cerita rakyat lisan, seperti Ande-Ande Lumut, Ketek-Ogleng, Ragil Kuning.

Dari berbagai versi tersebut, ciri-ciri cerita Panji selalu menampakan dirinya dalam bentuk cerita tentang pangeran dan puteri dari 4 negara (Kediri, Kahuripan, Gegelang, Singhasari), percintaan antara pangeran dan puteri-puteri masing-masing pasangan Negara, menghilangnya candrakirana, pencarian Candrakirana dan pencarian Panji, saling menyamar dalam mengembara, penaklukan-penaklukan para pangeran dan puteri terhadap Negara-negara sekitarnya, dan akhirnya kebahagian perkawinan antara pasangan-pasangan tersebut.

Karena Poerbatjaraka menyatakan bahwa Panji Semirang merupakan versi terjemahan Melayu dari bahasa Jawa (Tengahan), maka versi ini yang akan diceritakan untuk pemaknaan tarian topeng Panji. Di Jawa (Timur) waktu itu terdapat 4 negara yang raja-rajanya masih saling bersaudara. Negara-negara itu adalah Janggala atau Kahuripan (Utara), Daha atau Kediri (selatan), Singhasari (timur), Gegelang atau Urawan (barat). Raja janggala meskipun sudah mempunyai anak lelaki bernama Brajanata, masih memohon kepada Dewa untuk memperoleh anak lelaki lagi. permintaan dikabulkan, dengan menjelmakan seorang Dewa di atas istana Janggala, dan lahirlah Raden Inu Kertapati (Panji). Sementara itu raja Daha juga memohon dikaruniai seorang anak, maka dewa menjelma dewi di istana Daha, dan lahirlah puteri Daha, Candrakirana. Tetapi Dewa murka, Karena setelah kedua raja tersebut dikabulkan permohonannya, ternyata keduanya lupa berterimakasih (syukuran) kepada Dewa. Maka Dewa memutuskan bahwa kedua pasang laki-perempuan dari Janggala dan Daha akan mengalami berbagai kesulitan sebelum mereka dapat hidup sebagai suami istri.

Alur cerita dimulai dengan timbulnya kesulitan pertama, yakni ketika Raden Inu (Panji), yang sudah dipertunangkan dengan Candrakirana. Jatuh cinta pada seorang gadis desa, Kartalangu (Anggraeni), pada waktu Panji dan dua saudara lelakinya berburu. Gadis desa itu dibawanya ke Istana, yakni keputren, rumah Panji. Dua asyik masyuk itu bercintaan sepenuh hati, meskipun Ken Kertalangu selalu mengingatkan bahwa Panji telah dipertunangkan dengan puteri Daha, dan percintaan mereka tak akan berlangsung lama. Suara Ken Kertalangu ini ternyata benar menjadi kenyataan, ketika Panji sedang pergi berburu, permaisuri Janggala, ibunda Panji, diam-diam mendatangi rumah Panji dan menikam Martalangu yang tembus seketika dan mati. Namun permaisuri menjadi menyesal setelah melihat betapa cantiknya Martalangu, dan memahami cinta putranda, Panji, yang begitu kuat padanya. Diberitahukan bahwa mayat Ken Martalangu moksa, hilang tanpa bekas. Ketika Panji pulang, ia mencari-cari kekasihnya, dan diberitahukan bahwa Martalangu telah moksa. Panji terpukul hebat, setengah gila. Lalu ia memutuskan untuk mengmbara dengan menyamarkan diri, mungkin untuk melupakan kekasihnya atau untuk mencari yang hilang tak tahu dimana.

Kesulitan kedua muncul di Daha, Candrakirana yang merasa dikhianati tunangannya, nekad “melarikan diri” dari istana dengan menyamar sebagai lelaki. Beberapa versi melunakan “pemberontakan” atau kemarahan Candrakirana ini, dengan cara Candrakirana lenyap dari istana oleh Batara Kala dengan datangnya angin topan di Daha. Versi ini ingin menunjukan bahwa tak pantas seorang putri istana lari dari keputrennya. Kalau itu terjadi, tentu kehendak Dewa, bukan kehendak sendiri.

Baik saudara-saudara Panji maupun adik Candrakirana, ikut kabur dari istana, masing-masing mencari saudaranya, dan menyamar pula. Candrakirana menyamar sebagai Kuda Semirang. Panji sebagai Kelana Edan. Dalam penyamaran dan pencarian itu, putera-putera raja empat Negara banyak menaklukan Negara-negara lain.

Akhirnya Kuda Semirang dan Kelana Edan bertemu mengabdi pada Gegelang. Kebetulan Gegelang adalah satu-satunya Negara yang mempunyai seorang puteri yang belum dipertunangkan, sehingga raja Socawindu melamar puteri tersebut untuk dikawinkan dengan puteranya. Kalau lamaran ditolak, maka Socawindu akan menyerang Gegelang beserta lima orang raja lain yang masih bersaudara dengannya. Ketika Socawindu menyerang Gegelang, Kuda Semirang dan Inu Kertapati menghadang mereka dan berhasil mengalahkan Socawindu.

Sementara itu, panji, sebelum penyerangan Socawindu, telah bertemu dengan Candrakirana dan jatuh cinta padanya. Juga ketika keduannya menyamar, Candrakirana sebagai Semirang, Panji tetap tak dapat dipisahkan dengan Semirang. Seluruh cerita berakhir bahagia, karena putera-puteri keempat Negara sudah saling bertemu bersamaan dengan bertemunya Panji-Candrakirana. Maka kini bersatulah keempat kerajaan Jawa itu, karena masing-masing menjadi pasangan suami isteri, dengan “pusat” di Janggala atau Kahuripan (pasangan Panji-Candrakirana). Kalau secara kosmologi Jawa, maka kini lengkaplah terbentuk Negara kesatuan dengan pola empat kiblat kalimo pancer.***

Makna dibalik Tari Topeng Panji.
Tarian Panji sebagai pahlawan budaya Jawa ini, memakai topeng atau kedok. Ini merupakan kesatuan dua konsep religi lama dan Hindu. Topeng Panji merupaklan symbol kehadiran roh raja atau dewa yang menjelma dalam diri raja, yang sesuai dengan mitos Panji yang selalu nyamar selama pengembaraan mencarai kekasihnya. Begitu pula dengan Candrakirana juga menyamar. “Samaran” ini adalah kedok atau topeng yang menyembunyikan identitas dirinya. Mereka kadang sudah bertemu, tetapi karena menyamar, maka keduanya tidak saling mengenal. Bahkan keduanya saling berperang (pasangan oposisi). Seperti matahari, dan bulan, siang dan malam, sulit untuk bertemu. Tetapi akhirnya matahari dan bulan ini bertemu juga, kawin dalam harmoni sempurna, yakni pada waktu terang bulan. Dalam terang bulan, dunia terang benderang seperti siang, tetapi bukan siang. Kenyataannya, terang bulan adalah perkawinan semesta purba. Dan peristiwa ini, dalam bahasa masyarakat kerajaan Majapahit, adalah peristiwa perkawinan panji dan Candrakirana.

Tarian topeng Panji adalah tarian untuk menghadirkan kekuatan-kekuatan semesta yang paradoksal. Dengan tarian ini, maka asas-asas paradoks semesta, kelaki-lakian dan keperempuanan, dihadirkan. Dewa pencipta itu sendiri dihadirkan lewat mitos dan lambang Panji. Panji adalah paradoks itu sendiri. Ia bersifat laki-laki dan bersifat perempuan, ia matahari dan ia bulan, ia siang dan malam, ia langit dan tanah, ia kasar dan halus, ia nampak dan tidak nampak, ia hidup dan kematian, ia masa lampau dan masa mendatang. Waktu dan ruang paradoks ada dalam diri Dewa ini.